Sudah satu tahun lebih Saya dan suami pindah dari Depok ke Bengkulu, karena waktu itu pulangnya dadakan - sedang hamil besar dan ingin melahirkan di rumah ibu - akhirnya kami berdua memutuskan untuk pulang ke Bengkulu. Namun, siapa sangka setelah melahirkan ternyata covid saat itu kian menjadi, membuat kami memutuskan untuk menetap dulu di Bengkulu, hingga akhirnya benar-benar pindah.
Kepindahan itu tentu saja tanpa persiapan, alias dadakan. Sebab, barang-barang di Depok masih di kontrakan, mau balik ke Depok belum memungkinkan ditambah biaya juga pasti tidak sedikit yang dibutuhkan. Sehingga, kami pun memutuskan untuk meminta bantu saudara suami yang rumahnya tidak begitu jauh dengan kontrakan kami. Ya, namanya juga dadakan, saudara juga tidak tahu barang mana yang benar-benar masih dibutuhkan dengan yang tidak, akhirnya semua dipacking termasuk barang-barang yang sebenarnya sudah tidak ingin dipakai.
Barang Menumpuk Membuat Pikiran Suntuk
Alhamdulillah, di Bengkulu sudah ada rumah yang bisa ditempati, sehingga kami pun tidak perlu menumpang lagi di rumah ibu. Meskipun terbilang masih sederhana, tapi setidaknya sudah bisa menjadi tempat berteduh keluarga kecil Saya. Tapi, setelah semua barang-barang berpindah ke Bengkulu, entah mengapa perasaan dan pikiran terasa suntuk, tidak lain karena beberapa pakaian (pakaian sisa jualan dengan pakaian yang digunakan sehari-hari) menumpuk di beberapa sudut ruangan kamar, membuat ruangan yang awalnya cukup lapang menjadi terasa sempit.
Beberapa hari kemudian sudah ada niat untuk memilah pakaian-pakaian tersebut, niatnya mau menerapkan decluttering pakaian, itu pun setelah beberapa kali ikut workshop di instagram yang membahas betapa menyenangkan hidup minimalis dengan decluttering pada barang yang sebenarnya tidak digunakan. Dan, setelah melakukan decluttering akhirnya ruangan jadi terasa lebih lega dari sebelumnya, terlebih pakaian tersebut bisa digunakan dengan orang yang membutuhkan.
Apa Itu Decluttering?
Diantara pembaca mungkin sudah ada yang tahu, atau mungkin ada juga yang belum tahu apa itu Decluttering. Decluttering merupakan proses membersihkan, menyederhanakan, dan mengurangi kekacauan dalam lingkungan, baik itu dalam ruang fisik atau digital. Tujuan utama decluttering adalah menciptakan ruang yang lebih teratur, menyegarkan, dan memungkinkan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.
Beberapa langkah umum dalam decluttering melibatkan:
- Evaluasi Barang. Tinjau barang-barang di sekitar dan pertimbangkan apakah masih benar-benar dibutuhkan atau jika barang tersebut memberikan nilai positif.
- Pemilahan Barang. Pisahkan barang-barang menjadi kategori, misalnya, yang ingin disimpan, didonasikan, dijual, atau dibuang.
- Pembuangan Barang yang Tidak Diperlukan. Buang barang-barang yang sudah tidak diperlukan, rusak, atau tidak memiliki nilai lagi.
- Penyusunan Ruang. Susun kembali barang-barang yang tersisa dengan cara yang terorganisir dan mudah diakses.
- Pencegahan Akumulasi Barang Baru. Pertimbangkan untuk mengubah kebiasaan dan pola belanja sehingga tidak mengakibatkan akumulasi barang yang tidak perlu.
Decluttering dapat dilakukan di berbagai area, termasuk rumah, kantor, atau ruang digital seperti email dan folder komputer. Proses ini tidak hanya membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan rapi, tetapi juga dapat memberikan dampak positif pada kesejahteraan mental dan emosional dengan mengurangi stres yang terkait dengan kekacauan.
Manfaat Decluttering
Decluttering barang memiliki beberapa manfaat yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup. Berikut adalah beberapa alasan mengapa decluttering barang dianggap bermanfaat:
- Menciptakan Ruang yang Teratur. Decluttering membantu menciptakan ruang yang lebih teratur dan rapi. Ruang yang bersih dan terorganisir dapat menciptakan lingkungan yang lebih menyenangkan dan nyaman.
- Mengurangi Stres. Lingkungan yang bersih dan terorganisir dapat mengurangi stres dan kecemasan. Menciptakan ruang yang rapi memberikan perasaan ketenangan dan kontrol.
- Memudahkan Pencarian Barang. Dengan memiliki tempat yang terorganisir untuk barang-barang, kamu dapat dengan mudah menemukan dan mengakses barang yang kami butuhkan tanpa kesulitan.
- Memungkinkan Fokus pada Hal Penting. Dengan mengurangi jumlah barang di sekitarmu, kamu dapat lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup, seperti hubungan, hobi, atau pencapaian pribadi.
- Memotivasi untuk Hidup Minimalis. Pendekatan minimalis, yang mendasarkan pada kehidupan dengan barang-barang yang benar-benar diperlukan, dapat membantu menyederhanakan hidup dan mengarah pada kebahagiaan yang lebih berkelanjutan.
- Memberikan Ruang untuk Pertumbuhan dan Perubahan. Decluttering menciptakan ruang untuk pertumbuhan dan perubahan dalam hidup. Ini bisa mencakup peluang baru, kegiatan positif, atau peningkatan diri.
- Mengurangi Pemborosan Waktu dan Energi. Mencari barang di tengah kekacauan dapat menjadi pemborosan waktu dan energi. Decluttering membantu mengurangi waktu yang dihabiskan untuk hal-hal seperti itu.
- Membantu Orang Lain. Barang-barang yang tidak lagi kamu perlukan dan dapat digunakan oleh orang lain bisa didonasikan, membantu komunitas dan mengurangi pemborosan sumber daya.
- Mendukung Kehidupan Minimalis. Decluttering merupakan langkah awal menuju gaya hidup minimalis, yang dapat membawa kebahagiaan melalui fokus pada hal-hal yang benar-benar berarti dan kebebasan dari konsumsi berlebihan.
Decluttering adalah proses yang dinamis dan terus-menerus. Dengan menjaga kebersihan dan keteraturan, siapapun dapat mencapai lingkungan yang mendukung kesejahteraan yang melakukannya secara keseluruhan.