Sewaktu kecil Saya pernah punya keinginan sederhana, bisa ke berbagai daerah. Tentu saja yang memotivasi semangat Saya itu setelah membaca majalah anak yang memperlihatkan betapa indahnya wisata Alam di Indonesia. Namun, bapak dan ibu hanya mampu mengajak berwisata di seputaran Kota Bengkulu, entah itu ke Taman Remaja, Pantai Panjang, Pantai Manna. Ya, meskipun hanya bisa kesitu lagi dan lagi, namun Saya sangat happy.
Meskipun kedua orangtua hanya mampu mengajak berwisata ke tempat yang Saya sebutkan tadi, Saya tak putus asa untuk terus berharap jika suatu saat nanti bisa berwisata ke daerah lainnya, apalagi ada beberapa keluarga ibu yang tinggal di Jakarta, Malang, Batu raja dan Kerinci - Jambi. Bahkan, saat saya mengutarakan harapan tersebut, ibu hanya mengaminkan. Kata ibu "Tak ada yang tidak mungkin", tentu saja membuat semangat Saya makin kuat.
Permulaan Perjalanan
Tepat tahun 2006, Saya menginjakkan kaki di tanah Kerinci, yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi. Jika temanteman ke sana, dan berdiri di tengah antara perbukitan yang ada, maka akan tampak persis seperti di dalam kuali, karena dikelilingi oleh bukit. Selain itu cuacanya juga sangat dingin. Selama kurang lebih 4 tahun Saya di sana, tentunya sudah cukup banyak wisata yang Saya kunjungi, seperti Kayu Aro, Danau Kerinci, Air Terjun Telun Berasap, Air Panas Semurup dan tempat wisata lainnya. Pelan-pelan impian semasa kecil Saya terijabah. Di tahun 2011, Saya kembali diberi rezeki untuk dapat menginjakkan kaki di Jakarta dan Malang. Selama di Jakarta, tempat wisata yang Saya kunjungi seperti Monumen Nasional (Monas), Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Pantai Ancol, sedangkan saat ke Malang Saya ke Kota Batu dan Alun-alun.
Melihat berbagai tempat wisata tersebut Saya makin kagum namun juga sedih, kagum karena Indonesia memiliki berbagai objek wisata yang menawan hati. Itulah mengapa banyak wisatawan luar yang berbondong-bondong datang untuk melihat langsung objek wisata alam di Indonesia. Namun, yang membuat Saya sedih, akankah tempat wisata akan semenarik dan secantik ketika Saya ke sana? Buktinya, ada beberapa tempat wisata yang kembali Saya singgahi sudah tidak secantik dan seindah dulu. Dimana infrastrukturnya tidak terawat, bahkan sampah ada dimana-mana. i'm very sad 😔.
Dan, yang paling membuat jengkel (maaf) buibu yang entah dari dalam maupun luar daerah tempat wisata dengan seenaknya memetik/ mencabut tanaman yang ada di tempat wisata. Enggak ditegur Saya merasa bersalah karena membiarkan hal itu terjadi di depan mata, ditegur eh si ibu malah marah-marah.
Wisata Alam Masa Depan
Wisata alam di Indonesia penuh keanekaragaman dan sangat menakjubkan, dan potensi wisatanya takkan pernah ada habisnya untuk dijelajahi.Sayang kan, jika wisata nan elok tidak dirawat dan dibiarkan begitu saja dipenuhi sampah-sampah?
Saya rasa, kalian pasti tahu dan bahkan mungkin pernah membaca atau pun mendengar cerita jika potensi wisata alam di Indonesia telah dikenal dunia. Untuk itulah, penting bagi kita untuk menjaganya bersama agar generasi penerus bisa dapat menikmati keindahan wisata alam Indonesia nan rupawan.
Kita bisa berkontribusi dalam menjaga wisata alam dengan menjaganya dan merawatnya selalu. Tidak perlu yang muluk-muluk, cukup lakukan dengan cara yang sederhana yakni berwisata tanpa merusak alam, dengan tidak membuang sampah sembarangan hingga tidak mencabut tanaman di lokasi objek wisata. Sehingga, keindahan alam Indonesia dapat dinikmati anak-anak penerus bangsa ini.