Hampir 17 jam kipas angin di rumah menyala ketika cuaca begitu panas, dan hanya ± 10 jam kipas menyala jika di hari itu turun hujan. Panas dan sangat gerah, itulah yang Saya rasakan akhir-akhir ini, bahkan terasa lebih panas dari tahun-tahun sebelumnya. Bicara soal cuaca yang begitu panas, Saya kembali flashback ke masa kecil, di mana cuaca tidak sepanas sekarang ini. Bahkan, dulu air sungai masih sangat jernih untuk menyelam di dalamnya.
Perubahan iklim yang mulai terasa secara signifikan akibat dari meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida serta gas-gas lainnya di atmosfer tentunya menyebabkan efek gas rumah kaca, yang mana peningkatan konsentrasi gas rumah kaca disebabkan oleh berbagai kegiatan manusia seperti perubahan fungsi lahan, limbah, emisi bahan bakar fosil hingga kegiatan industri. Berdasarkan temuan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada tahun 2021, menyebutkan jika kualitas udara memiliki pengaruh terhadap terjadinya perubahan iklim. Terlebih di daerah tertentu yang menunjukkan adanya tingkat polusi yang cukup tinggi. Perlu diketahui, jika kenaikan temperatur yang terjadi saat ini memiliki dampak terhadap perubahan iklim yang akhirnya menyebabkan perubahan pola musim, seperti misalnya musim hujan yang seharusnya terjadi pada bulan-bulan tertentu justru bergeser di bulan lainnya.
Polusi yang Menyebabkan Perubahan Iklim
Tak ada asap jika tak ada api, sebuah peribahasa yang tepat menggambarkan peristiwa makin panasnya suhu bumi saat ini yang tidak lain adalah perbuatan dari manusia itu sendiri. #SelimutPolusi tentunya bisa datang dari berbagai arah, baik dari tanah, udara, suara maupun air, yang kesemuanya itu sangat berbahaya bagi lingkungan dan hidup manusia.
- Polusi Tanah.
Siang itu, ada cukup banyak sampah yang terkumpul setelah bersih-bersih rumah, mulai dari sampah botol air mineral, sampah plastik, hingga sampah-sampah lainnya. Seperti biasa, jika ada sampah maka sampah tersebut akan dibakar di halaman belakang rumah. Tentu saja, setelah sampah-sampah plastik itu terbakar, yang ada menyisakan gundukan plastik baru dan berbau plastik. Sehingga kemudian sampah plastik tersebut hanya tergeletak begitu saja di tanah. Hal inilah yang mencemari dan menyebabkan polusi tanah.
- Polusi Udara
Dari kegiatan pembakaran sampah yang disebutkan sebelumnya, ini tentu saja memberi dampak buruk bagi kebersihan udara, sebab sampah yang dibakar tentu saja menimbulkan asap yang mencemari udara di sekitar kita. Tidak hanya dari proses pembakaran sampah saja, asap kendaraan pun memiliki peran dalam mencemari kualitas udara. Itulah mengapa sangat dianjurkan bagi kita menggunakan transportasi umum dalam rangka mengurangi polusi yang diakibatkan oleh kendaraan.
- Polusi Suara
Pagi itu, dari jarak ±10 meter terdengar desingan suara tarikan gas kendaraan bermotor. Tak bisa dibayangkan, bagaimana dengan seseorang yang bertetangga tepat di sebelahnya, tentu akan sangat mengganggu pendengaran. Inilah yang menjadi salah satu penyebab polusi suara.
- Polusi Air
Kita tentunya pernah melihat berita di televisi, dimana ada suatu daerah yang air sungainya terdapat busa yang cukup banyak, dan setelah diselidiki ternyata busa tersebut merupakan hasil dari limbah cair industri yang lokasinya tidak jauh dari sungai. Tidak hanya itu saja, insektisida yang digunakan oleh para petani pun juga menjadi penyebab polusi air.
Dari kesemua polusi yang terjadi, tentunya akan membawa dampak negatif bagi manusia dan makhluk hidup lainnya apabila tidak segera diatasi, seperti bencana banjir, udara yang begitu panas, dan masih banyak dampak negatif lainnya bagi kelangsungan hidup makhluk hidup itu sendiri.
Jaga Hutan, dan Mulailah Bercocok Tanam
"Jika kamu tak bisa menanamnya, maka jagalah"
Seringkali kita mendengar atau membaca informasi tentang terjadinya kebakaran hutan, kebakaran yang disengaja untuk membuka lahan baru buat bercocok tanam. Ini pernah terjadi di daerah tempat tinggal suami, yang mana saat itu Saya melihat kobaran api cukup besar di atas bukit. Tak lama berselang, api mulai menjalar kemana-mana, hingga tampak beberapa orang di sekitar lokasi berusaha memadamkan api tersebut namun nihil. Setelah ± 1jam, barulah api tersebut padam. Hutan memberi peranan penting dalam kehidupan, sehingga sudah seharusnya kita menjaga kelestarian hutan untuk generasi penerus kita.
Meskipun bukan hal besar, namun bagiku sangat penting dilakukan, tentunya bercocok tanam di pekarangan rumah. Mungkin, diantara kita ada yang mengeluh jika pekarangan sempit sehingga tidak bisa untuk bercocok tanam, tentu saja pemikiran tersebut salah. Kita bisa memulai dengan menanam tanaman hidroponik serta tanaman lainnya yang dapat membantu menjaga kebersihan udara di sekitar kita.
Selimut polusi membuat bumi semakin panas dan menyebabkan perubahan iklim, namun #SelimutPolusi tentu saja dapat diatasi jika #MudaMudiBumi mau berkolaborasi menjaga bumi demi mengatasi perubahan iklim yang terjadi hingga saat ini. Dan, jikalau pun Saya diberi kesempatan untuk membuat kebijakan dalam mengurangi polusi, tentu saja Saya akan lebih mengoptimalkan dalam mengajak masyarakat untuk menanam beragam tanaman di pekarangan rumah.
#UntukmuBumiku #TeamUpForImpact
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar yang dapat membangun tulisan saya.
Mohon maaf, komen yang mengandung link hidup tidak saya publish ya :)