Budaya atau kebuayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal), diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya merupakan cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni. Sebagaimana dalam bentuk bangunan, di Bengkulu terdapat beberapa bangunan bersejarah yang menjadi warisan untuk generasi, seperti Benteng Marlborough, Rumah pengasingan Bung Karno, dan masih banyak lagi peninggalan bersejarah lainnya.
Pernah mendengar atau pergi ke Rumah Pengasingan Bung Karno? Berikut penjelasannya.
Rumah pengasingan Bung Karno merupakan tempat Soekarno menjalani hukuman pengasingan sebagai tahanan politik. Lokasi pengasingan Soekarno kala itu yakni Ende, flores pada tahun 14 Januari 1934, diasingkan selama empat tahun. Lalu, setelah itu Soekarno diasingkan ke Bengkulu. Rumah pengasingan di Bengkulu terletak di tengah kota Bengkulu, tepatnya di jalan Sukarno Hatta kelurahan Anggut Atas kecamatan Gading Cempaka. Soekarno menempati rumah pengasingan tersebut pada tahun 1938-1942. Di rumah pengasingan di Bengkulu terdapat barang-barang peninggalan Soekarno, diantaranya: ranjang besi yang pernah dipakai Soekarno dan keluarganya, koleksi buku yang mayoritas berbahasa Belanda serta seragam grup tonil Monte Carlo, asuhan Soekarno semasa di Bengkulu. Dan, yang tak kalah menarik adalah sepeda tua yang dipakai Soekarno selama di Bengkulu.
Rumah pengasingan ini menjadi lokasi wisata yang selalu ramai dikunjungi, baik dari dalam maupun luar Kota Bengkulu. Seperti baru-baru ini telah diselenggarakan sebuah acara "Jejak Warisan Budaya Bengkulu". Dalam rangka memeriahkan kegiatan yang diadakan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu bersama Media Center Provinsi Bengkulu serta Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi mengadakan serangkaian lomba. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan membantu Balai Pelestarian Cagar Budaya dan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu dalam mensosialisasikan Cagar Budaya yang ada di Provinsi Bengkulu, agar lebih dapat dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Ketika acara berlangsung, setiap pengunjung yang datang sangat antusias ingin melihat bahkan terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Ada banyak perlombaan yang dapat diikuti para peserta, dan yang tak kalah serunya sebuah atraksi seni lukis dimana seniman tersebut bernama Zaenal Beta melukis di atas kanvas menggunakan tanah liat.
Dan, masih banyak lagi lomba seru lainnya.
Dari kegiatan tersebut secara langsung telah mengajarkan kepada pengunjung terutama kepada anak-anak agar mereka lebih mencintai budaya, yang dimana telah menjadi sebuah warisan yang tak ternilai harganya.
Rumah pengasingan ini menjadi lokasi wisata yang selalu ramai dikunjungi, baik dari dalam maupun luar Kota Bengkulu. Seperti baru-baru ini telah diselenggarakan sebuah acara "Jejak Warisan Budaya Bengkulu". Dalam rangka memeriahkan kegiatan yang diadakan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu bersama Media Center Provinsi Bengkulu serta Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi mengadakan serangkaian lomba. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan membantu Balai Pelestarian Cagar Budaya dan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu dalam mensosialisasikan Cagar Budaya yang ada di Provinsi Bengkulu, agar lebih dapat dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Ketika acara berlangsung, setiap pengunjung yang datang sangat antusias ingin melihat bahkan terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Ada banyak perlombaan yang dapat diikuti para peserta, dan yang tak kalah serunya sebuah atraksi seni lukis dimana seniman tersebut bernama Zaenal Beta melukis di atas kanvas menggunakan tanah liat.
Dan, masih banyak lagi lomba seru lainnya.
Dari kegiatan tersebut secara langsung telah mengajarkan kepada pengunjung terutama kepada anak-anak agar mereka lebih mencintai budaya, yang dimana telah menjadi sebuah warisan yang tak ternilai harganya.
Disclaimer "Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog dan #NulisSerempak Warisan Sejarah Budaya Bengkulu".
Sumber: wikipedia, Utiket.com
Image: Komunita Blogger Bengkulu (Bobe).
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar yang dapat membangun tulisan saya.
Mohon maaf, komen yang mengandung link hidup tidak saya publish ya :)