Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang serba cepat, masih ada sosok yang memilih untuk berhenti sejenak dan menoleh pada sesama yang membutuhkan. Salah satunya adalah Tri Sutrisno, seorang relawan asal Sulawesi Barat yang dengan ketulusan hati mengabdikan dirinya untuk menyelamatkan nyawa orang lain lewat aksi donor darah. Dedikasinya dalam bidang kemanusiaan membuatnya dinobatkan sebagai penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023 kategori Kesehatan.
Kisah Tri bukan sekadar tentang setetes darah, melainkan tentang ketulusan, pengorbanan, dan semangat berbagi yang menular. Ia membuktikan bahwa untuk menjadi pahlawan, kita tidak perlu berseragam atau berpedang—cukup dengan niat tulus dan tindakan nyata.
Awal Perjalanan: Dari Relawan Biasa Menjadi Penggerak
Tri Sutrisno memulai kiprahnya di dunia sosial dari hal sederhana. Ia sering membantu kegiatan donor darah di lingkungannya, terutama ketika melihat banyak pasien di rumah sakit kesulitan mendapatkan donor yang sesuai. Dari sanalah ia mulai menyadari bahwa kebutuhan darah di daerahnya sangat besar, namun kesadaran masyarakat untuk berdonor masih rendah.
Melihat kondisi tersebut, Tri tak tinggal diam. Ia mulai aktif mendata para pendonor sukarela, mengajak teman, tetangga, hingga komunitas lokal untuk ikut berdonor. Bersama beberapa rekan yang memiliki visi yang sama, ia membentuk gerakan “Relawan Setetes Darah”, sebuah wadah sosial yang berfokus pada edukasi, kampanye, dan koordinasi kegiatan donor darah di wilayah Sulawesi Barat.
Membangun Jembatan Antara Donor dan Penerima
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Tri adalah kesenjangan informasi antara pendonor dan penerima darah. Banyak orang ingin membantu, tapi tidak tahu ke mana harus melapor atau kapan dibutuhkan. Di sisi lain, keluarga pasien sering kali panik mencari donor di saat kritis.
Untuk mengatasi hal itu, Tri bersama timnya membuat sistem komunikasi cepat berbasis media sosial dan grup pesan singkat. Ia mengoordinasikan pendonor aktif, mencatat golongan darah mereka, dan siap menghubungkan ketika ada panggilan darurat. Upaya ini terbukti sangat efektif—banyak pasien tertolong karena gerak cepat para relawan ini.
Kini, komunitas Relawan Setetes Darah telah berkembang dan dikenal luas di berbagai kabupaten di Sulawesi Barat. Mereka rutin mengadakan kegiatan donor darah massal, kampanye kesehatan, serta edukasi tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat agar bisa menjadi pendonor tetap.
Inspirasi di Balik Dedikasi
Bagi Tri, setiap tetes darah yang disumbangkan adalah bentuk cinta terhadap sesama. Ia percaya bahwa membantu orang lain tidak selalu harus dengan uang atau barang, tetapi bisa dengan hal yang jauh lebih berharga—yaitu sebagian dari diri kita sendiri.
“Satu tetes darah bisa jadi penyambung hidup bagi seseorang yang kita bahkan tidak kenal. Tapi dari situlah nilai kemanusiaan sejati ditemukan.”
Kata-kata itu bukan sekadar semboyan. Dalam beberapa kesempatan, ia sendiri ikut menjadi pendonor ketika stok darah di rumah sakit menipis. Ia tak peduli meski harus menempuh perjalanan jauh atau mengorbankan waktu istirahatnya. Semangatnya menular pada generasi muda di sekitarnya, yang kini banyak ikut bergabung menjadi relawan baru.
Tantangan di Lapangan
Menjadi relawan di bidang kesehatan, apalagi di daerah, tentu tidak mudah. Tri dan timnya sering menghadapi kendala logistik, keterbatasan alat medis, hingga kurangnya tenaga pendukung. Namun, semangat mereka tak pernah surut.
Tri berusaha menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Palang Merah Indonesia (PMI), pemerintah daerah, serta instansi kesehatan lainnya. Ia percaya bahwa kerja kolaboratif adalah kunci agar kegiatan sosial bisa berkelanjutan.
Selain itu, ia juga aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya donor darah yang aman. Ia menjelaskan bahwa donor darah tidak hanya menolong orang lain, tapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi si pendonor—seperti memperbarui sel darah dan menjaga keseimbangan tubuh.
Pengakuan dari SATU Indonesia Awards 2023
Ketulusan dan kerja keras Tri Sutrisno akhirnya mendapat pengakuan nasional. Pada tahun 2023, ia terpilih sebagai penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards di bidang Kesehatan. Penghargaan ini diberikan kepada anak muda Indonesia yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat melalui aksi dan inovasinya.
Tri mengaku tidak pernah membayangkan akan mendapat penghargaan sebesar itu. Baginya, penghargaan sejati bukanlah piala atau piagam, melainkan senyum orang-orang yang hidupnya terselamatkan berkat darah dari para relawan. Namun, ia berharap penghargaan ini bisa menjadi motivasi agar semakin banyak anak muda di Indonesia yang tergerak untuk berbagi.
Menularkan Semangat Kemanusiaan
Kini, Tri Sutrisno terus aktif mengembangkan jejaring relawannya. Ia juga sering menjadi pembicara di berbagai kegiatan sosial untuk membagikan pengalamannya. Ia ingin menanamkan kesadaran bahwa kebaikan tidak harus menunggu kaya atau mapan, tapi bisa dimulai dari sekarang—dari hal kecil seperti donor darah.
Semangatnya mencerminkan nilai gotong royong yang menjadi jati diri bangsa Indonesia. Melalui aksi nyata dan kepedulian, ia membuktikan bahwa satu orang bisa membawa perubahan besar bagi banyak nyawa.
Penutup: Satu Tetes Darah, Sejuta Harapan
Kisah Tri Sutrisno mengingatkan kita bahwa dalam setiap tetes darah tersimpan sejuta harapan. Ia menunjukkan bagaimana keikhlasan dan kepedulian bisa menjadi kekuatan besar untuk menggerakkan masyarakat.
Dari Sulawesi Barat, semangatnya menjalar ke berbagai penjuru negeri—menginspirasi banyak orang untuk ikut berbuat baik tanpa pamrih. Tri Sutrisno bukan hanya relawan, tapi juga simbol harapan bahwa kebaikan masih hidup di hati anak muda Indonesia.
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar yang dapat membangun tulisan saya.
Mohon maaf, komen yang mengandung link hidup tidak saya publish ya :)