KBA Syamsudin Noor |
“Dulunya keadaan komplek tidak indah seperti sekarang ini. Banyak sampah bahkan gersang,” cerita Bu Mufti memulai perjalanan menyusuri rumah yang penuh dengan berbagai tanaman hias, begitu aesthetic.
Menyulap komplek yang dulunya banyak sampah dan gersang tentunya tidak mudah, terlebih di Landasan Ulin Banjarbaru Kalimantan Selatan ini tidak semuanya asli suku Banjar, namun ada juga dari Jawa dan Sumatera. Akan tetapi, keberagaman tersebut justru membuat mereka bersatu membangun kampung demi kemajuan ekonomi bersama, hingga terciptalah lingkungan Go Green and Clean yang memberikan kenyamanan warga yang tinggal di sana. Bahkan, kalian yang datang hanya mampir sebentar pun pasti akan betah berlama-lama menikmati keindahan dan kenyamanan di sana.
Dimulai Dari Diri Sendiri
Pastinya sudah tidak asing dengan kalimat ‘Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?’, hal itulah yang dilakukan oleh Bu Mufti, beliau memulainya dari rumah dengan membersihkan lingkungan di sekitar rumahnya. Bahkan, setiap hari menyapu halaman hingga jalan di depan rumah sehingga warga sekitar pun mulai tertarik setelah melihat keasrian rumah Bu Mufti ditambah terdapat berbagai tanaman yang menambah asri dan indah.
Melihat antusias warga terhadap keasrian rumahnya, Bu Mufti pun berinisiatif mengajak warga sekitar untuk ikut melakukan hal serupa di rumah masing-masing. Bahkan, beliau menemui ketua RT dan berdiskusi untuk membuat lingkungan tidak hanya menjadi bersih namun juga nyaman. Dan, idenya tersebut mendapat sambutan baik.
KBA Syamsudin Noor |
Meskipun awalnya tidak seindah yang dibayangkan–karena tidak seluruh warga yang mau ikut terlibat membersihkan dan menghijaukan tempat tinggalnya–namun lambat laun berkat beberapa warga mau melibatkan diri dan menjadi motor penggerak, akhirnya gerakan kecil tersebut pun terus bergulir hingga jumlah warga yang terlibat pun semakin bertambah, bahkan warga yang mulai sadar akan pentingnya kebersihan makin meningkat, membuat kampung tersebut berhasil meraih beberaa penghargaan, diantaranya:
- Juara 1 lomba Go Green and Clean se Kota Banjarbaru pada tahun 2015.
- Juara 1 Lomba Titik Pantau Adhipura se Kota Banjarbaru pada Tahun 2016.
- Juara 1 Best and The Best Go Green and Clean Kota Banjarbaru pada tahun 2017.
- Ditetapkan menjadi kawasan Kampung Berseri Astra di Kota Banjarbaru pada tahun 2017 oleh Grup Astra.
- Juara 1 Lomba Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS) tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.
- Juara 2 Lomba Lingkungan Bersih Sehat (LBS) tingkat Nasional pada Tahun 2018.
Berkat Astra Ibu-Ibu Rumah Tangga Semakin Berdaya
Jika sebelumnya ibu-ibu di Kelurahan Syamsudin Noor hanya menjadi full time ibu rumah tangga, setelah mendapat penghargaan dari Astra menjadi Kampung Berseri Astra, ibu-ibu pun mulai berdaya secara finansial, karena mendapatkan pemberdayaan secara ekonomi. Bahkan, diantara ibu-ibu di komplek tersebut sudah memiliki usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ada beberapa produk makanan ringan yang dihasilkan, diantaranya keripik pisang, kacang bawang, kacang balado, stik ubi ungu, dan peyek kacang, karena pelatihan yang diadakan oleh Astra dengan bantuan tenaga ahli yang pandai membuat makanan ringan, sehingga rasa makanannya tidak hanya enak namun juga lezat dan diantaranya pun sudah memiliki izin Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) serta memiliki sertifikat halal.
UMKM KBA Syamsudin Noor |
UMKM tidak melulu tentang menjual makanan, di kampung tersebut juga ada ibu-ibu yang membuat barang-barang kerajinan seperti kain sasirangan yang merupakan kain khas Banjar. Selain dijual dalam bentuk lembaran dengan berbagai motif seperti sarigading, ombak sinapur karang, hiris pudak, bayam raja, kambang kacang, naga balimbur, daun jeruju, turun dayang, dan motif lainnya, kain Sasaringan juga dijual dengan berbagai bentuk produk lainnya, seperti misalnya berbentuk tas.
Selain itu, Kampung Berseri Astra (KBA) Syamsudin Noor juga memiliki kebun yang juga menjadi sumber pendapatan bagi warganya karena hasil panennya bisa dijual. Menariknya, jenis tanaman yang ditanam pun bergantian dengan alasan agar unsur zat dalam tanah tetap terjaga, seperti misalnya saat ini kebun ditanami dengan melon mencapai 10 hektar, setelah panen lahannya akan ditanami jenis tanaman lain yakni cabai ataupun kacang panjang.
Berkat kegigihan dan kerjasama warga akhirnya menjadikan lingkungan tempat tinggal lebih bersih dan hijau sehingga mendapatkan penghargaan Kampung Berseri Astra (KBA) pada tahun 2017. Dari pengalaman dan kisah Bu Mufti, semoga kita bisa mengambil hikmah bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil.
Referensi
https://kec-landasanulin.banjarbarukota.go.id/pencanangan-kampung-berseri-astra/
https://www.satu-indonesia.com/satu/kampungberseriastra/
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar yang dapat membangun tulisan saya.
Mohon maaf, komen yang mengandung link hidup tidak saya publish ya :)