#AksiSehatCeria karena sehat itu Mahal! Siapa yang setuju?? Yups, bener banget jika kesehatan itu mahal. Sebagaimana yang pernah saya alami beberapa tahun lalu. Saya yang notabennya termasuk malas untuk berolahraga kala itu mendadak jatuh sakit, makan tidak enak, tidur tak nyenyak, bukan karena mikirin pacar #eh tapi karena sakit yang saya derita. Badan meriang, kepala nyut-nyutan, andai waktu bisa diputar, ingin rasanya kembali ke masa dimana tubuh sehat bugar, namun apa daya, semua sudah menjadi bubur, ditelan saja.
Semenjak menggeluti dunia media sosial, yang pekerjaannya hanya bergelut pada smartphone, saya jadi jarang berolahraga, bahkan bisa dihitung jari. Bukan karena tidak punya waktu, namun karena kemalasan yang mulai merajai, merasa pekerjaan rumah seperti mencuci piring, menyapu dan bersih-bersih adalah ajang olahraga, yang penting badan bergerak. Namun, pada kenyataannya tubuh butuh berolahraga lebih dari sekedar bersih-bersih dan mencuci.
Tidak lama kemudian tubuh mulai merasakan sesuatu yang tidak enak, punggung serasa seperti memikul sekarung beras, langkah terasa berat ingin melangkah, saya jatuh sakit. Semua bermula siang itu, pulang dari acara kopdar mendadak hujan turun, tak saya abaikan, justru makin memacu sepeda motor, berharap segera pulang dan bisa kumpul bersama keluarga. Keesokannya saya demam, kepala terasa benar-benar berat, nyut-nyutan. Setelah berobat, alhamdulillah tubuh kembali sehat meskipun masih belum begitu fit untuk beraktivitas seperti biasa.
Sejak peristiwa itu, tubuh menjadi sedikit mudah terserang penyakit, terkena debu saja sudah flu.
Makan pun tidak teratur, asal-asalan dan bahkan sering menunda meskipun perut mulai keroncongan. Sehingga akhirnya saya sering sakit-sakitan.
Apa guna uang banyak jika tubuh tidak sehat. Ada suatu kisah, sebut saja namanya Andin, ia terlalu disibukkan mencari harta namun ia lupa akan kondisi tubuhnya yang juga butuh perhatian. Ia kerap melalaikan pesan ibunya agar menjaga kesehatan, Andin terlalu sibuk dengan pekerjaannya, opsesi untuk segera selesai tepat waktu sudah menjadi target utama. Demi apa? Demi harta yang ingin dikumpulkannya.
Ia bercita-cita memiliki rumah di usia muda, jabatan yang bagus di kantor, pakaian dan barang-barang branded seperti yang dimiliki teman-temannya. Karena obsesinya itu, ia kerap terlambat makan, tidur terlalu larut demi menyelesaikan deadline pekerjaan yang ingin segera dikumpulkan, tentu saja agar atasan memuji kerja dan kinerjanya, agar dapat naik jabatan, naik gaji dan segala macam.
Usia makin bertambah, kesehatan makin berkurang. Begitulah kira-kira yang kemudian dialami Andin, hingga di usianya yang masih muda itu, ia harus rela terbaring di rumah sakit. Dokter menyatakan jika ia mengidap Typus akut.
Lalu, kemana harta yang ia kumpulkan selama ini? Apa ia menikmatinya? Tentu saja tidak! Justru ia harus merelakan kehilangan satu persatu hartanya demi pengobatannya. Sebab, ibu satu-satunya orangtua yang ia miliki hanyalah bekerja sebagai buruh cuci dan gosok pakaian. Yang tentu saja gajinya tidak seberapa, bisa dibilang cukup untuk menghidupi diri dan anaknya, Andin, serta adik Andin yang masih kecil.
Itulah secuil kisah teman ibu di masa lalunya, yang berharap tidak terjadi pada anak-anaknya. Cerita yang sesekali diceritakan agar saya dan dua orang adik saya tidak abai terhadap kesehatan.
Sehat merupakan keinginan setiap orang, yang tidak ternilai harganya. Dari kisah yang ibu ceritakan, saya bisa ambil pelajaran jika kita boleh saja bekerja keras meraih dan mendapatkan sesuatu, namun bukan berarti harus mengabaikan kesehatan tubuh. Sebab, jika tubuh sakit maka pekerjaan pun akan terbengkalai, hingga harta yang dikumpulkan akan sia-sia, seperti halnya cerita itu. Bukan maksud untuk menyebar aib orang lain, namun ibu berharap kami anak-anaknya dapat mawas diri terhadap penyakit yang bisa saja datang tidak perduli tempat maupun waktu tentunya dengan berperilaku sehat.
Berperilaku sehat, tentunya memiliki dampak tersendiri, diantaranya:
✔Kesehatan Terjaga
✔Lebih Produktif
✔Lingkungan Bersih
✔Biaya Berobat Berkurang
✔ Lakukan aktifitas fisik, seperti olahraga.
Melakukan aktifitas fisik memiliki beberapa manfaat, diantaranya:
✔ Gunakan Jamban Sehat.
Jamban merupakan tempat pembuangan kotoran manusia yang mesti dijaga kebersihannya. Manfaat buang air besar dan kecil di jamban, diantaranya:
✔ Konsumsi buah, sayur dan ikan.
Beberapa masyarakat ada yang belum begitu tahu manfaat dari mengkonsumsi ikan (selain buah dan sayur yang memiliki manfaat).
Manfaat mengkonsumsi ikan, diantaranya:
Semenjak menggeluti dunia media sosial, yang pekerjaannya hanya bergelut pada smartphone, saya jadi jarang berolahraga, bahkan bisa dihitung jari. Bukan karena tidak punya waktu, namun karena kemalasan yang mulai merajai, merasa pekerjaan rumah seperti mencuci piring, menyapu dan bersih-bersih adalah ajang olahraga, yang penting badan bergerak. Namun, pada kenyataannya tubuh butuh berolahraga lebih dari sekedar bersih-bersih dan mencuci.
Tidak lama kemudian tubuh mulai merasakan sesuatu yang tidak enak, punggung serasa seperti memikul sekarung beras, langkah terasa berat ingin melangkah, saya jatuh sakit. Semua bermula siang itu, pulang dari acara kopdar mendadak hujan turun, tak saya abaikan, justru makin memacu sepeda motor, berharap segera pulang dan bisa kumpul bersama keluarga. Keesokannya saya demam, kepala terasa benar-benar berat, nyut-nyutan. Setelah berobat, alhamdulillah tubuh kembali sehat meskipun masih belum begitu fit untuk beraktivitas seperti biasa.
Sejak peristiwa itu, tubuh menjadi sedikit mudah terserang penyakit, terkena debu saja sudah flu.
Kembali ke Kehidupan yang Sehat.
Dulu, saya termasuk kategori yang senang untuk berolahraga, setidaknya seminggu dua hingga tiga kali. Saya merasakan perbedaan antara saya yang dulu dengan yang sekarang, jika dulu lebih banyak bergerak dan mau berolahraga, sekarang saya malah abai dan enggan untuk berolahraga. Merasa tidak punya waktu, sibuk urus ini, urus yang itu dan urus urusan yang membuat saya lupa untuk melakukan aktivitas olahraga.Makan pun tidak teratur, asal-asalan dan bahkan sering menunda meskipun perut mulai keroncongan. Sehingga akhirnya saya sering sakit-sakitan.
"Nasi sudah menjadi bubur"
Apa guna uang banyak jika tubuh tidak sehat. Ada suatu kisah, sebut saja namanya Andin, ia terlalu disibukkan mencari harta namun ia lupa akan kondisi tubuhnya yang juga butuh perhatian. Ia kerap melalaikan pesan ibunya agar menjaga kesehatan, Andin terlalu sibuk dengan pekerjaannya, opsesi untuk segera selesai tepat waktu sudah menjadi target utama. Demi apa? Demi harta yang ingin dikumpulkannya.
Ia bercita-cita memiliki rumah di usia muda, jabatan yang bagus di kantor, pakaian dan barang-barang branded seperti yang dimiliki teman-temannya. Karena obsesinya itu, ia kerap terlambat makan, tidur terlalu larut demi menyelesaikan deadline pekerjaan yang ingin segera dikumpulkan, tentu saja agar atasan memuji kerja dan kinerjanya, agar dapat naik jabatan, naik gaji dan segala macam.
Usia makin bertambah, kesehatan makin berkurang. Begitulah kira-kira yang kemudian dialami Andin, hingga di usianya yang masih muda itu, ia harus rela terbaring di rumah sakit. Dokter menyatakan jika ia mengidap Typus akut.
Lalu, kemana harta yang ia kumpulkan selama ini? Apa ia menikmatinya? Tentu saja tidak! Justru ia harus merelakan kehilangan satu persatu hartanya demi pengobatannya. Sebab, ibu satu-satunya orangtua yang ia miliki hanyalah bekerja sebagai buruh cuci dan gosok pakaian. Yang tentu saja gajinya tidak seberapa, bisa dibilang cukup untuk menghidupi diri dan anaknya, Andin, serta adik Andin yang masih kecil.
Itulah secuil kisah teman ibu di masa lalunya, yang berharap tidak terjadi pada anak-anaknya. Cerita yang sesekali diceritakan agar saya dan dua orang adik saya tidak abai terhadap kesehatan.
Belajar dari Pengalaman.
"Sehat di awali dari Saya"Sehat merupakan keinginan setiap orang, yang tidak ternilai harganya. Dari kisah yang ibu ceritakan, saya bisa ambil pelajaran jika kita boleh saja bekerja keras meraih dan mendapatkan sesuatu, namun bukan berarti harus mengabaikan kesehatan tubuh. Sebab, jika tubuh sakit maka pekerjaan pun akan terbengkalai, hingga harta yang dikumpulkan akan sia-sia, seperti halnya cerita itu. Bukan maksud untuk menyebar aib orang lain, namun ibu berharap kami anak-anaknya dapat mawas diri terhadap penyakit yang bisa saja datang tidak perduli tempat maupun waktu tentunya dengan berperilaku sehat.
Berperilaku sehat, tentunya memiliki dampak tersendiri, diantaranya:
✔Kesehatan Terjaga
✔Lebih Produktif
✔Lingkungan Bersih
✔Biaya Berobat Berkurang
Tips Menjaga Kesehatan.
Ada beberapa cara untuk menjaga agar tubuh senantiasa sehat, lebih produktif, yakni menerapkan pola hidup sehat, diantaranya:✔ Lakukan aktifitas fisik, seperti olahraga.
Melakukan aktifitas fisik memiliki beberapa manfaat, diantaranya:
- Dapat membantu mencegah kelebihan berat badan.
- Membantu mencegah atau mengelola masalah kesehatan termasuk stroke, penyakit metabolisme, stress, kanker, kencing manis tipe 2 dan arthritis.
- Berjalan kaki selama 30 menit dapat membantu mengurangi stress dan emosional sebab aktivitas fisik dapat merangsang berbagai bahan kimia otak yang dapat membuat lebih bahagia dan lebih santai.
- Dapat meningkatkan stamina (daya tahan tubuh dan kekuatan otot)
- Dapat membantu tidur lebih cepat dan memperdalam tidur.
- Dapat meningkatkan energi positif pada kegiatan sehari-hari.
✔ Gunakan Jamban Sehat.
Jamban merupakan tempat pembuangan kotoran manusia yang mesti dijaga kebersihannya. Manfaat buang air besar dan kecil di jamban, diantaranya:
- Lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau.
- Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
- Tidak mengundang datangnya lalat/serangga yang dapat menjadi penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri, typus, cacingan, infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit hingga keracunan.
✔ Konsumsi buah, sayur dan ikan.
Beberapa masyarakat ada yang belum begitu tahu manfaat dari mengkonsumsi ikan (selain buah dan sayur yang memiliki manfaat).
Manfaat mengkonsumsi ikan, diantaranya:
- Sumber protein terbaik.
- Menurunkan risiko penyakit Auto-Imun dan diabetes tipe 1 pada anak.
- Melindungi penglihatan di usia tua.
- Meningkatkan kecerdasan dan penglihatan pada tumbuh kembang anak.
- Memperbaiki kualitas tidur.
- Sumber vitamin D terbanyak.
- Mencegah pikun dan penuaan dini.
- Melawan depresi dan meningkatkan rasa bahagia.
Selain beberapa aktivitas di atas, kita juga bisa memberikan kebaikan kepada yang membutuhkan, sebab energi positif yang ditimbulkan saat melakukan kebaikan tentunya akan memberi pengaruh kepada diri sendiri, diantara lebih mau bersyukur atas apa yang diperoleh, lebih bersabar atas masalah yang sedang dihadapi, salah satu cara berbagi kebaikan adalah dengan mendonorkan darah. Selain itu, kita juga akan memperoleh manfaat dari mendonorkan darah tersebut.
Manfaat donor darah diantaranya:
- Untuk kesehatan Jantung
- Meningkatkan produksi sel darah merah.
- Membantu menurunkan berat badan.
- Hidup lebih berenergi.
- Menurunkan risiko kanker.
- Mengurangi kadar zat besi dalam darah.
- Merawat kesehatan organ hati
Di era digital seperti yang kita rasakan seperti sekarang ini, tentunya untuk mendapatkan informasi dapat dengan mudah kita temukan pada smartphone, salah satunya adalah mengakses website DokterSehat.
Dokter sehat merupakan sebuah terobosan yang memudahkan bagi siapapun yang ingin memperoleh berbagai informasi seputar kesehatan, baik itu berupa tips maupun ingin berkonsultasi. Beberapa menu yang terdapat pada website Doktersehat.com diantaranya: obat-obatan, mengenai penyakit, fobia, panduan kehamilan hingga manfaat donor darah dan masih banyak lainnya. Yang tentunya diciptakan untuk kepentingan masyarakat luas dalam memperoleh informasi akurat, cepat dan tepat.
Yuk, mulai sehat sedini mungkin!
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar yang dapat membangun tulisan saya.
Mohon maaf, komen yang mengandung link hidup tidak saya publish ya :)